Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Editor's Clinic: Berdiskusi Untuk Bisa Menerbitkan Buku Ke Penerbit Mayor

Assalamu'alaikum.Wr.Wb Saya Reza Aditya, ingin berbagi pengalaman kepada kalian para pembaca agar bagaimana caranya tulisan kalian bisa diterima di penerbit mayor. Pada saat itu tepatnya hari Minggu, 04 Agustus 2019 di acara GRAMEDIA WRITERS & READERS FORUM. Saya berkesempatan bisa berkunjung di sana, ada pameran bukunya, ada forum yang bisa bertemu dengan para penulis-penulis mayor seperti: Eyang Sapardi Djoko Damono, Yudhistira Massardi, Ahmad Fuadi, Tsana, Aan Mansur, dan masih banyak lainnya. Oiya, langsung saja keintinya. Pada saat pagi menjelang siang itu, saya sudah lama mendaftarkan diri saya untuk bisa ikut dalam sesi "Editor's Clinic" yang ada di GWRF2019 ini. Editor's Clinic itu adalah tempat untuk kalian yang mau berdiskusi dengan kakak editor penerbit mayor tentang naskah buku yang sudah kalian tulis. Kalian bisa bertanya-tanya dengan detailnya bagaimana cara untuk bisa naskah kita keterima di penerbit mayor. Saya bertemu dengan salah

Parfume Para Pecinta (made in Dobha) 2020

Gambar
Parfume Para Pecinta adalah salah satu nama usaha yang ada di bawah naungan "Toko Online At Ecay Collection." At Ecay Collection ini sudah berdiri sejak tahun 2018 di Facebook, lalu meneruskan usahanya melalui online shop yaitu Tokopedia. Toko At Ecay Collection menawarkan berbagai macam produk, diantaranya: Minyak wangi ataupun Buku-Buku dari hasil karya Reza Aditya (Ecay). Kini produk minyak wanginya, diberikan nama "Parfume Para Pecinta" lalu ditambahkan dengan nama 'Made in Dobha'. Kenapa? Ya karna produk minyak wanginya hanya dari Parfume Dobha saja. Yukk simak lebih lanjut di bawah ini : Ukuran dan harganya: 3 ML:   Rp 10.000 (rool) -- 6 ML:   Rp 15.000 (rool) -- 8 ML:   Rp 17.000 (pulpen) -- 18 ML: Rp 20.000 (spray) -- 35 ML: Rp 30.000 (spray) Untuk nama varian aroma: SABAYA SOFT ZAHRAT HAWAI RANARANI DALAL U2 MAN WHITE MUSK dAN LAIN-LAIN "BELI MINYAK, GRATIS STIKER KATA-KATA MOTIVASI ISLAMI" YU

PUISI UNTUK HABIB MUNZIR AL-MUSAWA (2020)

SEBUAH LANTUNAN PUISI UNTUK SANG GURU Masih teringat kala itu, pengajian rutinan Senin malam yang begitu khusyu saya rasakan. Ratusan hingga ribuan jama’ah yang memadati masjid pun tidak kalah khusyunya hingga mengikuti pengajian sampai selesai. Sebuah senyuman sering kali beliau sampaikan kepada para jama’ah yang hadir pada malam itu. Begitu juga saya yang pernah beberapa kali mendapatkan senyuman yang menyentuh hati dari ‘Sang Sulthonul Qulub’. Saya amat sangat mengingat sebuah perjuangan beliau. Walaupun sakit, beliau tetap memaksakan untuk bisa hadir dalam mengisi pengajian Senin malam itu. Bahkan jika hujan turun, beliau pun ikut turun untuk bisa sama-sama merasakan nikmatnya hujan yang turun pada berlangsungnya pengajian. Beliau sering kali sakit-sakitan yang memang dari masa kecil beliau sudah tertanam penyakit asma. Kini beliau sudah tiada, Allah menjemputnya diumur ke 40 Tahun. Banyak sekali jama’ah yang rindu dengan beliau. Sebagaimana saya pun merasakan itu. Saya