Setiap Keinginan Harus Diiringi Oleh Niat, Usaha Dan Do'a
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, Sega puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kita berbagai
macam nikmat diantaranya nikmat islam, iman serta sehat umur
panjang.
Salawat serta salam tak lupa kita junjungkan dan kita
curahkan kepada manusia
termulia Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
jaman kebodohan
hingga sampai jaman terang menerang.
Saya (Reza Aditya) ingin bercerita tentang cita cita saya
yang sampai saat ini hanya bisa
dihayal saja dari pikiran dan benak saya.
Cita cita adalah suatu keinginan yang benar benar ingin
sekali rasa mewujudkannya.
Setiap orang pasti mempunyai sebuah cita cita, dibalik cita
cita pasti ada keinginan di balik
keinginan harus ada usaha, do’a dan niat.
Masih kecil saya sudah bercita-cita ingin sekali
membahagiakan oarang tua saya, sampai
sampai ingin membahagiakan kepada orang-orang yang sudah
pernah membahagiakan
saya, sampai hingga
dewasa sekarang masih terus ingin berusaha untuk mewujudkannya
namun saya hanya bisa sekedar membantu pekerjaan-pekerjaan
rumah saja, sudah mulai
takut membantah perkataanya, karna saya ingin sekali mendapatkan
ridhonya dari kedua
orangtua saya,
“Sesungguhnya ridho orangtua adalah ridhonya Allah SWT”
Mulai disitulah saya berpikir, tiada gunanya diri saya jika sering ikut mengaji kesana
kesini, mengikuti berbagai majelis ta’lim kalau masih saja berani dengan orang tua.
Alhamdulillah dikit demi sedikit sudah mulai ada perkembangan, bersyukur saya bisa
“Sesungguhnya ridho orangtua adalah ridhonya Allah SWT”
Mulai disitulah saya berpikir, tiada gunanya diri saya jika sering ikut mengaji kesana
kesini, mengikuti berbagai majelis ta’lim kalau masih saja berani dengan orang tua.
Mulai berkembangnya dewasa, cita-cita yg baru mulai ada,
banyaknya keinginan yang
ada dipikiran saya, ada sesuatu keinginan yang sangat sangat
sangat ingin saya untuk
mewujudkannya saya selalu berbicara dalam hati saya :
“Saya ini aktif di berbagai kalangan majelis majelis ta’lim
maupun majelis majelis
sholawat maupun
dzikir seperti Majelis Rasulullah
SAW, tetapi kenapa hingga saat
ini
saya masih belum bisa membuat pengajian/majelis
ta’lim sendiri di kampong saya
sendiri
?”
Disitulah saya merasa sedih, merasa malu, merasa risih, karena apa ?? yaa karena
merasa tidak mampu untuk melakukannya, karena bisa dibilang sedikit anak anak
mudanya
yang suka sama pengajian khususnya di wilayah Rt 04, ditambah lagi saya
selalu
merenung dan menghayal keatas langit :
“Ya allah ya rabb,
jikalau hamba boleh meminta hamba ingin sekali meminta, jikalau
hamba ingin melakukan ingin sekali melakukannya,
sejujurnya hamba ingin sekali
mengadakan suatu acara tabligh akbar di kampung saya bersama
MAJELIS RASULULLAH SAW (Pimpinan Al Habib
Munzir Bin Fuad Al Musawa)”
Saya ini termasuk aktif di Majelis Rasulullah SAW tetapi sampai saat ini masih belom
bisa mengadakan acara tersebut dan hanya bias beristiqomah, percaya diri, berusaha
dan berdo’a.
Alhamdulillah dikit demi sedikit sudah mulai ada perkembangan, bersyukur saya bisa
mengadakan pengajian kecil-kecilan di musholla wakaf uwa saya, lumayan
ada
4-6 orang yang mengaji, dari kalangan pria maupun wanita, saya sangat sangat
bersyukur walupun
jumlahnya tidak banyak, melainkan itu sudah sangat cukup untuk
mulai membangkitkan
anak anak remaja khusunya di wilayah Rt 04 dan jika di wilayah
Rt saya sudah ada
pengajian remajanya insyaallah cita-cita saya bisa terwujud untuk
mengadakan acara tabligh akbar
bersama Majelis Rasulullah SAW di wilayah saya :)
Mungkin itu saja yang bisa dapat saya sampaikan, semoga
dengan adanya cerita ini
biasa menjadikan suatu motivasi kita agar bisa menjadi anak yang
berguna untuk
orang orang banyak dan segala sesuatu jika kita niatkan, usaha dan berdo’a
insyaallah
sesuatu keinginan kita bisa tercapai ;-)
Terima Kasih :)
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ditulis : Senin - 16 Maret - 2015
Komentar
Posting Komentar